Senin, 02 November 2020

Revolusi Industri 4.0 dalam Pembelajaran PAK




Abstrak: 
Era Revolusi Industri 4.0 berdampak dalam segala hal. 
Pendidikan Agama Kristen dapat berperan dalam membimbing anak muda Kristen untuk bisa beradaptasi serta menyikapi perubahan di era Revolusi Industri 4.0 dengan derasnya berita-berita kurang jelas dan kebohongan alias hoax. Sehingga generasi muda Kristen bisa menjadi saksi-saksi Kristus serta menyampaikan kebenaran yang harus dipegang teguh dan mampu membangun relasi yang baik terhadap sesama. 
_____________________________________________

Perkembangan dunia saat ini semakin maju di iringi dengan perkembangan dari berbagai bidang. Salah satunya adalah perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi telah mengubah banyak hal dalam kehidupan manusia, seperti cara hidup, bekerja, belajar, berelasi terhadap sesama hingga cara beribadah.

Kemajuan teknologi dalam bidang informasi dan komunikasi merupakan salah satu perkembangan yang pesat sekarang ini serta yang paling dominan berperan dalam kehidupan manusia. 
Teknologi informasi meliputi banyak hal yang dalam proses penggunaannya sebagai alat bantu yang sudah menjadi suatu kebutuhan, untuk memanipulasi dan mengelola informasi. Berbeda dengan teknologi komunikasi yang merupakan suatu alat bantu dalam berinteraksi untuk berelasi serta suatu perangkat yang digunakan untuk mentransfer atau memindahkan suatu data ke perangkat lainnya dengan bersifat mudah dan cepat.
Penggunaan gawai (gadget) dan internet beserta produk layanan baru yang tumbuh sebagai akibat perkembangan teknologi, seperti komunikasi daring (online), pembayaran tagihan secara elektornik, ojek online, perdagangan online (e-commerce) mulai membentuk paradigma mengenai bagaimana cara orang berkomunikasi kepada sesama, mencari informasi, pekerjaan, untuk sekedar hiburan, hobi, kesehatan hingga usaha untuk mencari kebenaran Allah atau rohani. Dimana semua hal ini bisa dilakukan dengan kerja sama tanpa mengenal jarak dan waktu, negara, ras, bahasa, kelas ekonomi, ideologi, atau faktor lainnya yang bisa menghambat bertukar pikiran.

Media sosial dengan berbagai nama tapi dengan sifat yang sama banyak tercipta yang bertujuan untuk mengalirkan informasi kepada masyarakat pencari berita (netizen), aplikasi-aplikasi pembuat animasi, presentasi sampai perdagangan (trading) sekarang pun sudah hadir banyak sekali untuk mempermudah manusia bekerja dan berinteraksi serta membuat konten yang bisa berisi informasi-informasi.
Dengan kemudahan penyampaian dan mendapatkan informasi dari seluruh dunia (globalisasi) maka makin banyak postingan dan konten yang berkembang sudah melampaui norma dan etika jurnalistik.
Akan banyak informasi yang tidak lagi bisa di ketahui kebenarannya.
Banyak orang yang akhirnya kesulitan memilah informasi mana yang benar atau mengandung kebohongan kemudian turut membagikannya ke akun media sosial. Konten dan postingan yang mengandung kebohongan bahkan hasutan untuk menyesatkan hingga membangkitkan emosi dengan judul serta isi postingan banyak hadir di media sosial hingga bisa menjadi viral. Kebohongan yang berulang-ulang disampaikan secara emosional dapat membangun keyakinan para pembaca bahwa informasi tersebut adalah kebenaran.

Revolusi industri 4.0 merupakan suatu sistem di dunia yang mengintegrasikan dunia online dengan produksi industri maupun bidang lainnya yang mulai menggunakan teknologi digital dan otomatisasi,

Perkembangan IPTEK di era revolusi industri 4.0 ini memacu suatu cara baru dalam kehidupan, dari kehidupan dimulai sampai dengan berakhir dimana kehidupan sekarang ini semakin dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan secara elektronik yang memudahkan pekerjaan dan aktifitas manusia.

Revolusi Industri 4.0 ikut serta ambil bagian dalam dunia pendidikan dan turut merubah cara berpikir tentang pendidikan. Perubahan tersebut berupa cara mengajar, tahap pembelajaran, namun juga perspektif konsep pendidikan tersebut. Perkembangan kurikulum pun ikut berubah seiring dengan perkembangan teknologi di era revolusi industri 4.0, guru dan tenaga pendidikan diminta mampu untuk mengembangkan keterampilan dan kemampuan supaya berguna dalam banyak situasi kerja, berpikir global, literasi media dan informasi untuk diri sendiri dan siswa. Perkembangan kurikulum pun mengembangkan kemampuan guru untuk bisa membantu dan mengarahkan karakter peserta didik, terkhusus kepada guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang berlandaskan kepada Alkitab supaya mampu hidup dan siap menghadapi era revolusi industri 4.0.

Dalam pembelajaran PAK terlihat sudah semakin banyak penggunaan teknologi sederhana berupa aplikasi-aplikasi yang digunakan sebagai sarana mempermudah penyampaian informasi dari guru ke peserta didik serta untuk lebih meningkatkan kreatifitas dan keaktifan peserta didik dalam belajar pembelajaran. 
Begitu pula dalam penggunaan aplikasi untuk mencari informasi atau penyampaian Firman Tuhan yang bisa di lakukan secara online. Makin banyak dogma-dogma yang manusia ciptakan sendiri berdasarkan buah pemikiran serta pendapat mereka sendiri kemudian di bagikan ke media sosial secara bebas meski belum di uji kebenaran dan keabsahan berita yang sudah mereka sebarkan tersebut.
Hal ini tentu saja bisa dengan mudah di serap oleh anak-anak muda yang masih labil pengetahuan dasar agamanya dan masih rentan dalam perubahan pola pikir.

Disinilah kemudian tugas guru di sekolah untuk mengarahkan suatu pelajaran yang benar berhubungan dengan kemajuan IPTEK. Karena seorang guru merupakan role model untuk semua peserta didiknya. Pembelajaran dengan keteladanan dari seorang guru, terutama guru PAK akan lebih bermakna bagi peserta didik.
Guru PAK akan memberikan bimbingan kepada peserta didik berdasarkan pada Alkitab. Guru PAK mampu mentransfer pendidikan sekaligus juga mentransformasikan kepada peserta didik.
PAK bukan saja suatu dasar untuk pemahaman kehidupan generasi muda Kristen, melainkan juga sebagai landasan dan lompatan awal dari transfer dan transformasi batasan-batasan dari nilai serta norma yang tetapkan dalam kehidupan dan sudah terdapat di dalam Alkitab.

Peserta didik yang sudah ditanamkan sifat-sifat Kristus dalam dirinya maka akan mampu memahami akan dirinya sendiri dan bisa bertanggung jawab tehadap lingkungan sosialnya serta bisa beradaptasi dengan berpikir kritis, kreatif, mampu berkolaborasi serta berkomunikasi secara efektif. Kemampuan berliterasi juga dapat dimiliki oleh generansi muda Kristen yang bisa berguna untuk menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang dihadapinya dengan pengetahuan dan wawasan IPTEK yang dimilikinya ketika berada di lingkungan sosial.

Pendidikan karakter dalam diri anak muda Kristen diwujudkan dengan kemampuannya menilai diri sendiri dan beradaptasi dengan baik di tengah lingungan sosial yang dihadapinya dengan berpikir jernih dan sikap sopan santun serta sifat yang rendah hati. Generasi muda Kristen yang memiliki pendidikan karakter baik mampu memilih dan memilah suatu tujuan dari IPTEK yang akan digunakan.

Guru Pendidikan Agama Kristen harus memiliki karakter dan keteladanan dalam menanamkan pembelajaran PAK yang bersifat jujur, bertanggung jawab, disiplin serta bekerja keras dalam mendapatkan sesuatu sehingga mampu mendorong peserta didik untuk mencapai karakter menyerupai karakter Kristus. Guru PAK pun harus memiliki kinerja yang baik dalam penyampaian pembelajaran PAK kepada peserta didiknya serta memiliki keterampilan dalam menciptakan suasana pembelajaran supaya menarik dan mudah di pahami peserta didik, memiliki kemampuan literasi tinggi dan bisa menciptakan inovasi pembelajaran yang variatif, bisa menguasai teknologi yang digunakan sebagai media pembelajaran sehingga proses pendidikan yang berlangsung mampu mendorong dan mengantarkan peserta didik menjadi generasi muda Kristen yang siap menghadapi tantangan perubahan zaman dan bersaksi sebagai pengikut Kristus.

Guru PAK dipersiapkan dan harus mampu mempersiapkan diri dalam mengelola kegiatan pembelajaran di tiap semester, selain menciptakan atmosfer baru dalam tiap pembelajarannya juga harus bisa membuat modul, media atau pun kuis interakif pembelajaran yang konvensional dengan memanfaatkan aplikasi online dan bisa di akses oleh peserta didik dengan mudah menggunakan gawai mereka. Tentu banyak aplikasi yang telah tersedia dari para founder nya karena itu guru wajib mampu dan bisa menguasai beberapa aplikasi dalam penggunaannya mentranfer ilmu pengetahuan. Sekarang ini dalam kelas pembelajaran banyak guru yang sudah mampu memberikan atmosfir baru dalam pembelajaran inovatif yaitu dengan metode blended learning. Blended learning bisa dimanfaatkan guru pembelajar untuk mengoptimalisasikan pemanfaatan IPTEK di kelas selain tatap muka dan memberikan bimbingan secara langsung.

Perkembangan IPTEK sekarang ini yang semakin maju dan berkembang serta yang lebih dikenal dengan revolusi industri 4.0 bisa menunjang kegiatan pendidikan dengan kompetensi yang kuat dari dan bagi guru. Apabila kompetensi dasar yaitu Pendidikan Agama Kristen tidak kokoh dan kuat maka guru dan peserta didik hanya akan menjadi bagian dari teknologi dan tidak bisa menguasai teknologi sebagai alat bantu dalam mempermudah kehidupan manusia. Sebab sekolah adalah jendela untuk membuka dunia kepada peserta didik sehingga peserta didik bisa mengenali dunia melalui sekolah melalui sajian pembelajaran yang diberikan oleh guru-gurunya.
Peran guru PAK sangat menunjang pembentukan karakter peserta didik dalam beradaptasi dan menghadapi perkembangan zaman.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar